PROFIL SMA NEGERI 13 (OLAHRAGAWAN) SAMARINDA
Sejarah singkat
Pada tahun Pembelajaran 2002/2003 banyak pelajar yang menjadi atlit kota samarinda mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran karena diperlakukan sama dengan siswa reguler, sementara mereka harus mengikuti TC/pertandingan baik di ivent daerah, nasional maupun internasional. Kegiatan itu tentunya mengurangi waktu untuk belajar di sekolah, sehingga pada saat kenaikan kelas hal itu akan dipermasalahkan dan akhirnya siswa tidak naik kelas. Saat itu siswa yang menjadi atlit tersebut banyak tersebar di sekolah di lingkungan Dinas Kota Samarinda, dan salah satunya adalah SMA Negeri 9 samarinda, dimana waktu itu dititipi 1 orang siswa yang bernama SUKONO ( Atlet Atletik ).
Mensikapi permasalahan tersebut maka kemudian Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda memberi tugas kepada Kepala SMA Negeri 9 Samarinda ( waktu itu dijabat oleh H. Aziansyah, S.Pd, MM ) untuk menyediakan 1 kelas untuk menampung para siswa atlit yang tersebar di seluruh sekolah di kota Samarinda. Dari situlah maka pada tahun pembelajaran 2003/2004 SMA Negeri 9 Samarinda menerima siswa atlit kelas I berjumlah 20 orang yang dikumpulkan dalam 1 kelas dan diperlakukan secara khusus serta diberikan waktu belajar yang lebih sedikit dibandingkan dengan siswa reguler. Kelas tersebut akhirnya disebut sebagai kelas OLAH RAGA dan oleh kalangan tertentu disebut Sekolah Olahraga ”TEPIAN” ( Tempat Prestasi Atlit Andalan ).
Pada tahun pembelajaran 2004/2005, dengan ditandai dengan terbitnya SK Walikota Samarinda No 421/276/HUK-KS/2004 Tanggal 26 Juli 2004 maka resmilah berdiri SMA Negeri 13 Samarinda, walaupun proses belajar mengajarnya masih menumpang di SMA Negeri 9 Samarinda.
Pada Juli 2006 SMA Negeri 13 Samarinda pindah dari SMA Negeri 9 Samarinda dan menempati gedung baru di wilayah Kelurahan Tanah-Merah Samarinda Utara. Kondisi bangunan baru yang belum sempurna dan letak yang jauh serta infra struktur yang belum memadahi membuat siswa tidak betah/krasan mengikuti pembelajaran di bangunan baru, dan pada akhirnya banyak sekali siswa yang tidak mau ke sekolah. Pada bulan Agustus 2006 proses belajar mengajar diselenggarakan di SMP PGRI yang terletak di Jalan KH. Damanhuri Samarinda, dengan status PINJAM-PAKAI. Keadaan seperti itu berlangsung hingga sekarang.
B. Kepala Sekolah
1. Riwayat Kepala Sekolah
a. Tahun pembelajaran 2003/2004 : H. Aziansyah, S.Pd, MM.
( merangkap Kepala SMA Negeri 9 Samarinda )
b. Tahun pembelajaran 2004/2005 : H. Aziansyah, S.Pd, MM.
( merangkap Kepala SMA Negeri 9 Samarinda )
c. Tahun pembelajaran 2005/2006 : Erminawati, S.Pd, M.Pd.
d. Tahun pembelajaran 2006/2007 : H. Aziansyah, S.Pd, MM.
e. Tahun pembelajaran 2008/2009 : Drs. Subagyo , M.Pd
2. Kepala Sekolah Sekarang
a. N a m a : Drs. Subagyo, M.Pd.
N I P : 196710181994121001
Pangkat / Golongan : Pembina / IV/a
Pendidikan Terakhir : S2 / Magister Manajemen
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Toyib Hadi Wijaya I no 23 Sempaja Smd.
Visi :
”Unggul Dalam Prestasi Olahraga dan Akademik Berdasarkan Iptek dan Imtaq”
Misi :
a. Menumbuhkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa melalui ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
b. Memupuk rasa kekeluargaan antara Guru, Pelatih, Karyawan dan Siswa.
c. Mencetak juara tingkat propinsi, nasional dan internasional sesuai dengan cabang olahraga.
d. Meningkatkan nilai UNAS dari tahun ke tahun.
Tujuan :
a. Mewujudkan iklim belajar yang kondusif.
b. Mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan diantara siswa.
c. Mewujudkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
d. Mewujudkan kedisiplinan dan berbudi pekerti yang luhur.
e. Meningkatkan prestasi olahraga dalam rangka menghadapi PON Ke-17, mewakili daerah Kal-Tim.
f. Meningkatkan nilai Ujian Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar